Friday, March 25, 2011

30 Menit melepas rindu...


Perempuan bercadar itu berjalan bergegas sambil memeluk seorang anak Balita. Di belakangnya, seorang bocah dan perempuan setengah baya sambil menggendong anak Balita membuntutinya. Ketika tiba di depan pintu Pengadilan Negeri (PN) Klaten, langkah mereka tiba-tiba terhenti. Aparat kepolisian dari Polres Klaten, rupanya tak memberinya izin masuk ke PN. “Tolong, kami ingin masuk. Kami kangen suami,” kata Evi, perempuan bercadar dan berjubah serba hitam itu kepada petugas di PN Klaten, Kamis (24/3).
Evi hanya berdiri sesaat sebelum akhirnya kembali dengan perasaan kecewa. Ia tak bercakap banyak. Ia hanya mencemaskan anak Balita di pelukannya yang terus mencari tempat berteduh dari sengatan mentari siang itu. Sambil menyusuri trotoar bersama ketiga anak serta mertuanya itu, ia pun terus berharap semoga bisa bertemu suaminya yang kini dihadirkan sebagai saksi mahkota dalam persidangan perkara terorisme. “Ibu itu mencari Roki Aprisdianto, suaminya yang kini menjadi tersangka teroris,” kata aparat kepada wartawan.
Roki Aprisdianto, 29, adalah salah satu tersangka teroris yang dibekuk Tim Densus 88 akhir Januari 2011 bersama rekannya di Klaten. Ketiga korp burung hantu menciduknya, warga Desa Tegalwaru, Kecamatan Baki, Sukoharjo itu meninggalkan seorang istri dan ketiga anaknya yang masih kecil-kecil. Sejak peristiwa penangkapan itulah, Evi seperti kehilangan separuh jiwanya. Evi tinggal di Sukoharjo sebagai ibu rumah tangga yang harus membesarkan ketiga anaknya. Sementara, Roki mendekam di ruang tahanan Mabes Polri Jakarta sebagai tersangka teroris.
Perpisahan barangkali memang sungguh menyakitkan. Wajar, jika harapan Evi langsung terbit begitu mendengar kabar bahwa suaminya bakal dihadirkan di PN Klaten. Bersama keluarga dan mertuanya, Evi pun berangkat dari Sukoharjo meski menyewa kendaraan tetangganya. “Kami datang jauh-jauh hanya untuk melihat suami saya,” katanya setelah akhirnya dipersilakan aparat untuk bertemu suaminya di PN Klaten.
Evi dan Roki akhirnya bertemu untuk kali pertama setelah perpisahan itu. Di sebuah ruangan Jaksa PN Klaten, Evi melepas rindu dan melepas cadarnya seperti tak lagi menghiraukan juru kamera atau aparat bersenjata lengkap. Selama 30 menit, Roki dan Evi telah menghabiskan waktu dalam canda tawa. Mereka mencoba melupakan sejenak beban di pundaknya bersama ketiga anaknya yang masih lucu-lucu itu. Pukul 13.30 WIB ketika jam kunjungan telah habis, Roki dan Evi kembali berpisah. Entah untuk berapa lama lagi...
Read More

Tentang Blog

Ini hanya cerita tentang orang biasa. Tentang ketegarannya, kesabarannya, ketekunannya, kebesaran jiwanya, dan kepasrahan hidupnya kepada pemangku jagad ini.

Terpopuler

Designed ByBlogger Templates