Wednesday, March 12, 2008

Akhirnya, Mbah Wagiyem, 63, harus mengolesi lagi bibirnya dengan gincu merah merona. Wajahnya yang telah mengeriput pun diolesi bedak agar tampak muda seperti masa remajanya dulu. Tak ketinggalan, kerudung warna krem yang dia kenakan itu, juga disisipi rangkaian bunga melati yang menjulur panjang ke bawah. ”Wah, Mbah Wagiyem benar-benar menjadi pengantin baru,” bisik Trisno, salah satu warga Boto, Jatiroto dengan tersenyum.
Saat itu, Mbah Wagiyem memang benar-benar menjadi pengantin baru. Suami tercintanya, Mbah Jamun, 78, juga berdandan layaknya menjadi pengantin. Mereka duduk bersanding di kursi tanpa senda-gurau. Meski songkok yang dikenakan Mbah Jamun terlalu kebesaran untuk ukuran kepalanya, tapi dia tak mau ambil pusing. Mbah Jamun tetap khidmat mengikuti proses ijab-kabul di Mesjid Al Hidayah, Kopen, Jatiroto, Wonogiri, Senin (10/3) pagi itu. ”Mbah Wagiyem dan Mbah Jamun kami nobatkan sebagai pasangan suami-isteri yang menikah di usia paling tua di acara pernikahan massal ini,” ujar Waluyo, Kasi Kesejahteraan Sosial Kelurahan Jatiroto.Ya, Mbah Wagiyem dan Mbah Jamun memang pasangan pengantin yang cukup fenomenal di Kota Gaplek ini. Mereka telah punya putera, bahkan telah memiliki cucu. Namun, di belakang nomor urut selanjutnya yang berjumlah 19 pasangan itu, rupanya banyak juga pasangan yang juga berusia tua. ”Rata-rata usia mereka di atas 40 tahun. Ada juga kok yang termuda, usianya masih 23 tahun. Namanya Parmi,” sambung Waluyo.
”Nikah massal ya begini. Tua-tua,” sahut Arni, salah satu peserta nikah massal.
Arni sendiri mengaku senang tak terbayang bisa mengikuti nikah massal itu. Soalnya, namanya nikah itu dalam benaknya terasa berat dan butuh dana besar. ”Tak punya cukup uang untuk mengadakan pernikahan. Makanya kami ikut nikah massal ini,” terangnya.Saat Espos bertanya usianya, Arni mengaku tak tahu persis. Tapi, kalau ditanya nama suaminya, dan berapa puteranya, dengan kenes dia menjawab, ”Nama suami saya Karman. Putera saya satu. Mahar yang saya terima, seperangkat alat salat dan uang Rp 10.300.” - Aries Susanto


No comments:

Post a Comment

Tentang Blog

Ini hanya cerita tentang orang biasa. Tentang ketegarannya, kesabarannya, ketekunannya, kebesaran jiwanya, dan kepasrahan hidupnya kepada pemangku jagad ini.

Terpopuler

Designed ByBlogger Templates