Friday, April 10, 2015

Nasehat untuk diri sendiri

Malam ini, ada seseorang memberiku petuah bijak demikian,"Kawan, apa pun yang anda inginkan, pikirkanlah hingga kesadaran batinmu benar-benar menikmatinya, sebab hanya demikianlah Anda akan benar-benar bisa menikmati yang Anda inginkan secara nyata. Ketahuilah, apa yang kita alami, yang berjalan sekarang ini, sesungguhnya adalah buah pikiran kita di masa lalu."

Aku termanggut atas nasehatnya itu. Mungkin memang demikianlah nasehat bijak. Aku lantas mencoba mengikuti petuahnya itu. Aku coba hadirkan keinginanku dalam pikiran dan kesadaranku sepenuhnya, baik dalam waktu senggang, dalam sepi, atau dalam sembahyang sekalipun.

Namun, rupanya aku selalu gagal membangun impian itu, meski lewat kesadaran sekalipun. Yang terlahir, justru sebuah khayalan dan lamunan kosong. Aku justru merasa menjadi manusia paling sombong yang tiba-tiba lupa bahwa setiap impian paling samar sekalipun sesungguhnya tidak ada daya dan kekuatan yang melahirkan, kecuali atas izin-Nya.
"Astaghfirullah..." tiba-tiba kesadaranku tersentak.
Bukankah aku telah menyekutukan-Nya dengan yang lain. "Ya, Gusti...ampunilah hamba, karena selalu merasa dan mengklaim segala kemurahan dan kasih sayang-Mu sebagai upadayaku. Beri daku kekuatan agar selalu mengingat bahwa diri-Mu lah sandaran sejatiku.Hasbunallah wanikmalwakil, nikmal maula wanikmannasiir..."


No comments:

Post a Comment

Tentang Blog

Ini hanya cerita tentang orang biasa. Tentang ketegarannya, kesabarannya, ketekunannya, kebesaran jiwanya, dan kepasrahan hidupnya kepada pemangku jagad ini.

Terpopuler

Designed ByBlogger Templates