Friday, May 8, 2009

Tiada Tuhan selain Tuhan

TIADA Tuhan selain TUHAN…

Mendadak saja, aku teringat kalimat “Tiada Tuhan selain TUHAN” pada sepenggal malam ini. Tak tahu kenapa? Mungkin karena baru saja aku teringat tingkah temanku yang mengikrarkan diri sebagai penyembah sejati Tuhannya lantas berkirim kabar dengan kalimat Laailahaillaah…

Aku tak tahu, apakah yang dia pahami dengan mengumandangkan kalimat Laailahaillaah itu? Apakah dia ingin menegaskan bahwa Tuhannya berbeda dengan tuhannya umat lain, yakni tuhannya umat Hindu, Budha, Kristen, Katholik, Khong Hucu. Atau dia ingin menegaskan bahwa Tuhannyalah yang paling hebat atau yang paling ada dan paling benar di antara tuhan lainnya? Atau jangan-jangan, kedalaman ilmu balaghah arab membuatnya syaukh, hingga subtansi kalimat itu malah tak terangkap. Semoga saja tidak demikian …

Tapi, jika demikian pemahamannya tentu akan merepotkan. Karena, akan ada banyak Tuhan lagi dalam pikirannya. Dan itu namanya bersekutu dengan tuhan-tuhan yang lain. Makna Laailahaillaah ialah bahwa tuhan itu satu. Itulah Tuhan yang selalu ingin dijangkau hamba-Nya. Itulah Tuhan semua umat manusia. Bukan Tuhan parsial. Tuhan yang sengaja kita pecah-pecah sendiri dan kita perdebatkan terus. “Itu kan tuhannya umat agama ini. Itu kan Tuhannya agama itu,” begitulah kira-kira pemahaman kita selama ini tentang Tuhan.

Dan itulah syirik sejati yang sebenarnya tak kita rasakan. Kita ingin meneguhkan kehadiran Tuhan kita, namun diam-diam mengakui tuhan-tuhan yang berserak lainnya. Cukuplah Tuhan itu satu! Tuhan semua umat manusia. Tuhan Umat Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan segala umat manusia yang memiliki identitas agama apapun dan manapun. Mulai dari jaman Adam hingga zaman kiamat, Tuhan tetaplah satu; itulah Tuhan seluruh mahluk! TIADA TUHAN SELAIN TUHAN.

* * *

Aku yakin, setelah ini aku bakal dicap sebagai orang sesat. Sesat karena dianggap lancang dan berlagak sebagai orang yang sok tahu hingga terjerembab pada lingkaran kaum berpikir liar. Ah, tak mengapalah kalau aku lantas masuk kategori ‘sesat’ versi dia. Karena, aku tahu persis, katagori sesat menurutnya ialah orang-orang yang tak sepaham dengannya. Bukankah, baginya pintu ijtihad itu telah tertutup rapat. Dan baginya pula, kebenaran itu hanya tunggal! Miliknya…Tak ada lagi dialektika. Aku akan tetap bertauhid, bahwa hidupku dan matiku hanya milik Tuhanku yang maha segalanya. Sesembahan seluruh umat manusia…

Solo, Sabtu 4 April 2009, pukul 23.31 WIB.



No comments:

Post a Comment

Tentang Blog

Ini hanya cerita tentang orang biasa. Tentang ketegarannya, kesabarannya, ketekunannya, kebesaran jiwanya, dan kepasrahan hidupnya kepada pemangku jagad ini.

Terpopuler

Designed ByBlogger Templates